Kembali kita lanjutkan kali ini mengenai pembahasan tentang syarah atau penjelasan dari kitab matn Aljurmiyyah, kali ini kita sudah sampai ke pembahasan tentang Macam-macam I’rab, pengarang atau penyusun matn Aljurumiyyah mengatakan:
وأقسامه أربعة : رفع ونصب وخفض وجزم, فللأسماء من ذلك= الرفع والنصب والخفض،ولاجزم فيها. وللأفعال من ذلك=الرفع والنصب والجزم ولاخفض فيها.
Dan I’rab itu dibagi menjadi empat bagian: ada rafa’, nashab, hafad dan jazam, untuk isim (kata benda) memiliki (dari I’rab tersebut) : rafa’, nashab dan khafad dan isim tidak ada yang jazam, adapun untuk fiil (kata kerja) ia mempunyai bagian dari I’rab tersebut yaitu: rafa’, nashab, jazam dan tidak ada fiil yang khafad/jar.
Setelah pengarang selesai menjelaskan tentang ta’rif atau definisi I’rab kali ini beliau mulai menjelaskan dan menyebutkan satu persatu tentang macam-macam I’rab itu, I’rab dibagi menjadi empat bagian atau empat macam:
1. Rafa’ atau marfu’ yang tanda aslinya adalah dhammah, mengapa disebut dhammah karena ketika kita membunyikan huruf yang berbaris dhammah, mulut kita akan terkumpul, dari kata (ضَمَّ – يَضُمُّ) yang artinya mengumpulkan. Dhammah sebagai tanda rafa’ ini mempunyai wakil-wakil atau pengganti-pengganti yang akan dibahas pada bab khusus nanti, di antaranya : waw, nun dan seterusnya.
2. Nashab atau manshub, tanda I’rab nashab ini adallah fathah (sebagai tanda aslinya), kenapa disebut fathah? karena ketika kita membunyikan huruf yang berharakat fathah, mulut kita terbuka dari kata (فتح – يفتح) yang artinya membuka, fathah sebagai tanda nashab ini bisa digantikan nanti oleh beberapa tanda pengganti fathah yang lain, mislanya kasrah pada jama’ muannats salim.
3. Khafadh atau Jarr atau majrur, tanda asli dari khafad atau jar adalah kasrah, mengapa disebut kasrah? karena ketika kita membunyikan huruf yang berharakat kasrah, mulut kita terbuka dari kata (كسر – يكسر) yang artinya pecah, kasrah sebagai tanda asli jar mempunyai wakil-wakil atau pengganti-pengganti yang akan dibahas pada babnya nanti seperti: ya’ da lainnya.
4. Jazam, tanda aslinya adalah sukun, kenapa disebut sukun karena ketika kita mempunyikan huruf yang berharakat sukun, mulu kita terdiam, dari kata (سكن – يسكن) yang artinya diam, sukun juga mempunyai pengganti sebagaimana tanda-tanda I’rab yang lainnya yang akan kita syarah dan bahas lebih lanjut pada artikel tata bahasa arab atau nahwu berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment