Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Islam, Modifikasi, Provinsi di Indonesia, Ajaib dan Unik, Tips dan Cara, Jalan Tol, Printer, Pengetahuan Umum

Monday 15 February 2016

ALBINA -MABNI- ISIM MABNI, FIIL MABNI

Pembahasan kali ini sebagai lanjutan dari pembahasan tentang mu’rab atau I’rab, karena tidak lengkap jika pembahasan mu’rab atau I’rab jika tidak disertai dengan pembahasan tentang mabni atau bina’, hal ini disebebkan karena lawan dari I’rab adalah bina begitu pula lawan dari mu’rab adalah mabni. Pembahasan tersendiri tentang al-bina’ dalam matn aljurmiyyah memang tidak disinggung oleh as-Sinhaji mu’allif dari kitab matn jurumiyyah, namun tetap saja pembahasan tentang bina’ ini penting bagi anda yang belajar ilmu nahwu atau kaidah bahasa arab.
ALBINA -MABNI- ISIM MABNI, FIIL MABNI

Al-Bina Atau Mabni

Secara istilah ilmu nahwu atau kaidah bahasa arab al-bina artinya adalah tetapnya harakat atau keadaan dari akhir suatu kata. Sebagai contoh kata هؤلاء pada beberapa ayat di bawah ini, dimana harakat akhir dari kata ini selalu kasrah apapun amil yang memasukinya, coba perhatikan:

هَؤُلَاءِ قَوْمُناَ

Di sini kata ha’ula posisinya sebagai khabar mubtada’, namun walaupun demikian ia tetap berbaris kasrah, padahal mestinya ia harus baris dhammah, hal ini dikarenakan kata “haula’” ini adalah termasuk isim yang mabni sehingga tidak berubah harakatnya.

إِنَّ هَؤُلَاءِ قَوْمٌ

Di ayat ini kata “hau’ula” adalah manshub karena iadalah isim “inna” namun ia nyatanya tetap baris kasrah, hal ini di sebabkan karena ia adalah isim mabni, di mana amil apapun yang memasukinya ia tetap pada keadaannya yaitu berbaris kasrah.

وَجِئْنْا بِكَ عَلىَ هَؤُلاَءِ شَهِيْداً

Dalam ayat ini kata “ha’ula” adalah majrur karena dimasuki oleh amil berupa huruf jar yaitu “alaa”, namun karena ia mabni tetap saja dalam satu keadaannnya semula, jadi ia termasuk isim mabni sehingga tidak bisa dipengaruhi oleh amil apapun yang emasukinya.

Oleh karena itu kata yang mabni itu harakat akhirnya tak kan pernah berubah amil apapun yang memasukinya, ia tetap pada harakatnya semula.

Ada yang mabni ala as-sukun seperti kata : كَمْ

Ada yang mabni ala al-kasri seperti kata : هؤلاء

Ada yang mabni al-fathah seperti kata : أَيْنَ

Ada yang mabni ad-dhamm (dhammah) seperti kata : حَيْثُ

Dari itu kita bisa menyimpulkan bahwa al-bina itu ada empat, ada yang mabni alalkasri, ada yang alalfathi, ada yang aladdhammi dan ada yang alassukuni.

Al-Bina ini memasuki isim (kata benda), fiil (kata kerja) dan juga huruf.


Berikut ini kami akan sebutkan macam-macam isim yang mabni semuanya 7 isim (kata benda), sebagai berikut:

1. Dhama’ir (domir/kata ganti), seperti : أنا,نحن

2. al-Asma’ al-maushulah (semua isim maushul), seperti :الذي, اللذان

3. Isim istifham (untuk bertanya), seperti:أين, متى

4. Isim isyarah, seperti :هذا, هؤلاء

5. Asma’ al-Af’al (isim fiil) seperti :صه, بخ

6. Isim Syarat, seperti :من, أينما

7. Beberapa Zharaf, seperti : حيث


Hukum asal dari fiil (kata kerja) adalah mabni, di antara fiil yang mabni adalah fiil madhi dan fiil amr, adapun fiil mudhari maka ia adalah mu’rab kecuali jika bersambung dengan nun niswah (sebagai contoh: يَفْعَلْنَ ) atau bersambung dengan nun taukid (sebagai contoh : يَفْعْلُنْ ) dan ini akan dijelaskan nanti insyaalloh.

Huruf Semuanya Mabni

Adapun huruf maka hendaknya diketahui bahwa semua huruf adalah mabni.

Pada pembahasan berikutnya isnyaalloh kita akan membahas tentang tanda-tanda I’rab.

ALBINA -MABNI- ISIM MABNI, FIIL MABNI Rating: 4.5 Diposkan Oleh: ehwah

0 komentar:

Post a Comment